DANAU WAEKURI ITU...


Gimana gak jatuh cinta sama gradasi warna yang cantik kaya gini?

Benar kata orang, surga itu susah di cari... sama halnya jodoh #eh.. sama halnya danau ini.

Ketika memutuskan akan menonton Pasola live di Sumba, tempat kedua yang pengen BANGET saya kunjungi adalah DanauWaekuri. dan kebetulan lokasinya masih terletak di kecamatan Kodi, dan tidak terlalu jauh dari lokasi Pasola. Masalahnya walaupun terlihat dekat.. ternyata tidak seperti yang saya bayangkan. Saya dan Benny ( yang mulai sekarang bakal jadi partner traveling tetap saya dan mudah-mudahan bersamanya bisa traveling bareng juga ke pelaminan.. #uhuk) harus nyasar kesana kemari.
jalan sempit, masuk hutan, berenti tanya sana, tanya sini, masih juga nyasar. total 2 jam kita muter-muter..! sampai akhirnya di titik, okay.. ini kesempatan terakhir! kalo gak nemu ya udah, kita balik ke hotel.
Modal urat malu yang tebal, saya tanya lagi ke masyarakat sekitar dan minta dijelaskan pelan-pelan patokan si "Jalan Trans" yang sejak dua jam lalu kami cari-cari. Dan begitu ketemu jalan tersebut, rasanya pengen sujud syukur! gimana enggak? setelah dua jam dan hampir menyerah, untung semangat saya tidak mudah luntur ya booww!


My partner and future husband

Jalan setapak bisa dilalui 2 motor berlawanan, atau 1 mobil satu arah.

Saya salah mengira bahwa setelah bertemu jalan ini akhir dari segalanya.., langsung bisa ketemu danau nya, langsung bisa mandi-mandi  eiitss.. kami masih harus membelah hutan belantara sejauh setengah jam lagi, dengan jalan yang alakadarnya : jalan setapak,bebatuan, dan rumput ilalang tinggi. ini yang namanaya TANTANGAN..!

Setelah lama berkendara, kami sempat mampir di salah satu rumah warga, untuk bertanya. apakah ini benar jalan yang kami tuju, takut nyasar lagi ya sodara-sodara, namun kata warga yang kami tanyai ternyata ini jalan yang benaaaarrrr kakak..! *legaaaaa*

Letak Danau ini, agak nyempil ke dalam. tak ada plang penanda khusus, pokoknya kalo datang pas weekend, liat saja yang lagi rame-rame, pasti itu dia.. Si Danau Waekuri.
Saya terkesima, gradasi warna hijau tosca dan biru ada didalam danau ini. lelah capek langsung ilang semua. sebelum berenang, kami memutuskan untuk mengitari danau ini, mencari-cari spot foto yang ciamik untuk sekedar selfie.

Danau ini isinya air laut! iyalah, air laut.. berbatasan langsung dengan laut dan ada lubang kecil yang jadi tempat keluar masuknya si air laut. itu sebabnya air di danau ini asin.

Bersama kami ada satu keluarga yang rupanya sudah duluan datang disini. ada juga beberapa anak kecil setempat yang lagi asik ngalor ngidul berenang santai kaya lumba-lumba. saya sih gak kuat segitu..bolak-balik cantik dari ujung ke ujung gitu, pengaruh umur ya cyiin..

Berenang di air setenang dan sebersih ini rasanya luar biasa. Saya dan Benny hampir lupa waktu, kalo gak ingat jalan panjang kembali ke Tambolaka dan awan hitam menggantung, pertanda hujan besar akan datang, mungkin kami masih menghabiskan satu dua jam lagi bermain air disini. abis segeeerrr banget sih.

Di lokasi Danau Waekuri ada bapak-bapak yang jualan parang khas sumba dengan ukir-ukiran kuda pada gagangnya, ada juga ibu-ibu si penjual jagung. bisa dipilih mau di rebus atau di bakar. lumayan juga kalo pas gak bawa bekal dna kelaperan setelah berenang. jagungnya dijual sepuluh ribu per lima buah jagung! hmm.. murah, enak , nikmat dan ngenyangin.

Danau Waekuri

Foto ala-ala dulu coy..!

Anak -anak setempat yang jago-jago banget berenang.

Kami berdua bergegas pulang ke Tambolaka. keluar jalan trans, kami iseng ikut motong jalan sesuai plang yang tertulis belok kiri ke Waikabubak / Tambaloka, yasudahlah daripada muter lagi pikir kami, ternyata berujung petaka.. kami hampir jadi sasaran empuk perampokan. untung kami diselamatkan oleh dua orang yang mengenali kami lewat motor sewaan hotel.
Sempat tidak seratus seratus persen percaya pada dua orang ini, karna kami dibawa jalan masuk hutan dengan lumpur semata kaki dimana-mana, ban motor kami pecah. waktu itu saya pegang tangan benny dan bilang "jangan marah kalo kita mati disini".  Saya sudah pasrah, kalo saya dirampok. saya hanya bawa satu kamera, hape dan beberapa lembar uang. kalo mau diambil semua ya sudahlah.. kami tidak punya apa-apa lagi.

Namun, ternyata dua orang ini beneran baik mau menolong. hutan dengan lumpur itu ternyata adalah jalan potong yang lebih cepat menuju jalan besar ke Tambaloka. Kami juga diantarkan ke tukang tambal ban. Mereka bahkan menolak ketika kami menyodorkan dua lembar uang lima puluh ribuan.
kata mereka kami cukup berani datang ke Sumba barat daya naik motor berdua, sendiri.
mungkin bila tidak diselamatkan, saya dan benny hanya tinggal nama...

Tetapi buat saya Sumba, selalu menarik untuk dikunjungi. I will be back someday! for sure.

Duo penyelamat!

Comments

  1. Warna airnya cakep banget sihh..

    www.littlenomadid.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. Semoga yaaa segera cepat di nikahi ... jangan derama2 lagi yessss hahaha

    ReplyDelete

Post a Comment