Tentang Klenteng Tertua, Rumah Candu dan Hotel Esek-esek di Lasem

Yuhuuuuu.. Am back.. mau ngelajuntin cerita kemaren pas jjs ke Lasem. maaf ya, kelamaan pake banget nih updatecerita lanjutan.. yah begitulah.. kebanyak makan bikin males dan ilang ide menulis.
yuk mariiiiii
####
Setelah berkenalan dengan Bapak Gondor dan dibayari makan di cerita sebelumnya kami diajak muterin lasem naik mobil avansa milik pak Gandor. jadi gak perlu kepanasan dan berkeringaaatt...eits ini bapak memang baik banget.. ampe susah di bedain beliau orang apa malaikat deh ah..! 

Tentang Klenteng Tertua, CU AN KIONG

Gerbang Klenteng
Dahulu kala ketika bangsa cina mendatangi Indonesia, sekitar 700an prajurit laki-laki diturunkan di daerah Lasem dan sekitarnya. kemudian menikah dengan pribumi tanah jawa. 
tidak ada tahun sumber yang merekam kapan Klenteng ini dibangun. Para sejarahwan hanya menebak tahun pembuatan klenteng ini berdasarkan peta kota Lasem yang ada di Museum Den Haag. Disana, tertulis peta itu dibuat tahun 1477 dan sudah ada klentengnya didalam peta itu.

Klenteng adalah sebutan umum bagi tempat ibadat orang Tionghoa yang mewakili agama Taoisme, Konghucu dan Buddhisme.
Seminggu sebelum kedatangan saya ternyata ada usaha pencurian didalam klenteng. Pencurinya tapi gak bisa keluar dari Klentengnya. dia muter-muter didalam klenteng dan gak bisa nemuin dimana pintunya.

Kami diajak masuk oleh pak Gandor." inget! sandalnya harus di copot yaa..! kalian masuk tempat suci" kata pak Gandor. di sisi kanan dan kiri dinding Klenteng terdapat gambar-gambar mengenai kisah hidup manusia tentang perbuatan baik dan buruk, tentang Kara. lalu masuk sedikit ke dalam ada tempat pemujaan Mak Co Po yang merupakan Dewi laut, dibawa langsung dari daratan Cina/  Mak Co Po menjadi tuan rumah di Klenteng tertua ini.


Pelataran Klenteng

Ukir-ukiran di Gerbang dan atap

Yang paling menarik dari Klenteng ini adalah ukir-ukirannya, bisa back to back gitu. keren! lantainya juga ciamik. Pak Gandor cerita kalo Mak Co minta diajak keluar biasanya akan diadain parade besar-besaran dan di iringin keliling kecamatan Lasem sampai ke Rembang. Kendaran Mak Co juga mistis. ada yang asli dan yang di bikin duplicat nya, katanya untuk mengecoh pencuri. sekelebat kelihatan sama saja kendaraan Mak Co, tapi sebenarnya beda.

 Rumah Candu
 
Rumah Candu bagian belakang


Terletak kira-kira 200 meter dari Klenteng Cu An Kiong. Yang berkunjung ke
Rumah Candu adalah pabrik candu yang cukup terkenal pada jama Belanda. Lagi, kata pak Gandor, pada jaman itu.. Candu di jual legal. orang-orang biasa menikmati candu di warung-warung kopi. semacam bentuk propaganda Belanda untuk memecah belah. Banyak pedangan keturunan Cina yang menjadi bos Candu pada waktu itu. tersebar di Semarang dan Surabaya.

Rumah Candu ini terdiri dari dua bangunan. satu bangunan di depan dan satu di belakang.
bangunan di depan terdiri dari 1 ruang utama diapit 2 ruangan. di ruangan sebelah kiri,ada lubang candu, dahulu digunakan sebagai jalan candu. dulunya di depan rumah candu ini ya  sungai. jadi melalui lubang ini, candu diantar ke kapal-kapal yang parkir di depan sungai. dulu lubangnya besar, sekarang sudah di tutup separuh, takut ada pengunjung yang jatuh. sedangkan ruang tengah, ada meja doa yang digunakan untuk mendoakan leluhur dan dipajang juga kartu kerluarga yang berupa papan berisikan nama keturunan si pemilik rumah. saya agak seram melihat foto yang terpampang di dinding ruang tengah ini. terlihat sangat menakutkan.. mata di foto itu kaya lagi ngelihat kita.

Sedangkan bangunan kedua dibelakang juga tak kalah seramnya.. bangunan dua lantai itu memiliki tangga kecil, cukup kecil untuk orang yang agak gendut. hehehe.. bangunan ini terdiri dari beberapa ruangan kecil yang cukup membuat bulu kuduk merinding. ditambah ada kelelawar yang sliwer sliwer yang menghuni bangunan ini. hiiiyyy...
gimana gak serem, di sini pernah dijadikan tempat uji nyali. Pak Gondor juga cerita.. dulu, beliau pernah ditantang sama pemilik rumah candu untuk tidur di sini, perasaan beliau tidur di ruangan yang sama, ternyata pas pagi udah pindah tidur di kamar mandi.  hiiyyyyy.... makin serem deh rasanya.

Kami menyudahi tour singkat di rumah candu ketika jam menunjukan pukul enam sore. anjing-anjing penjaga rumah ini menatap saya seakan mau menerkan ( perasaan saya aja sih), jumlahnya ada 9 atau 10 ekor yang dipelihara oleh Bapak gandor untuk menjaga rumah ini.

Bagian Depan Rumah Candu

Daftar keluarga yang punya rumah

Meja Doa, disebelah kiri meja ini ada ruangan yang ada lubang candu. trus foto wanita di sebelah kiri atas meja doa itu juga serem.. matanya hitam penuh seperti sedang menatap tajam..hiyy!

Hotel Esek-Esek

Aduh, maaf saya bilangnya hotel esek-esek.. tapi sebenarnya ini memang jauh banget dari yang namanya HOTEL lebih mirip..... hmmm.. ah sudahlah..
Jadi ya.. dari rumah Candu pak Gandor mengantarkan kami ke satu-satunya hotel yang ada di Kota Lasem. Kami berdua mengucapkan terima kasih atas bantuan pak Gandor yang sudah mengantarkan kami berkeliling gratis. sebelum berpisah beliau memberikan nomer hapenya, katanya kalo ada apa-apa calling aja.. ejiee.. beneran ketemu malaikat deh..! ***TERIMA KASIH  BANYAK PAK GANDOR, SEMOGA SELALU DIBERKATI***

Hotel Surya, sebenarnya saya sudah banyak membaca review orang tentang mengenai hotel ini. tapi karna keinginan meng-eksplore sisa kawasan Lasem dan tidak ingin terlalu jauh ke Rembang, kami akhirnya minta tolong di antarkan ke hotel ini.
Namun harga yang ditawarkan tidak sebanding. kondisi hotel kritis parah. Toiletnya kotor parah, tempat tidurnya masih lumayan sih.. tapi saya gak mau walaupun dikasih gratis.
Lokasinya sangat strategis, tepat ditengah kota, namun sayang dengan kondisi seperti itu, saya dan Ruth memilih untuk naik bus, kembali ke Rembang.


Note: Jika lebih baik jika tidak kepepet silahkan menginap di Rembang, ada banyak hotel dan pilihan yang bagus.
***all photo's taken by Ruth Onduko***

Comments

  1. pastingan yang sangat menarik Tentang Klenteng Tertua, Rumah Candu dan Hotel...
    dan gambar yang sangat mantap bos.....
    makasih atas infonya bos..

    ReplyDelete

Post a Comment