Saya suka jalan- jalan ke Museum, tapi miris liat nasib museum-museum di Indonesia, tak terurus, minim tenaga dan kurang diminati masyarakat. padahal banyak banget yang bisa kita lihat didalam sebuah museum. waktu saya di Ende saya menyempatkan diri ke Museum Bahari. letaknya disamping Meseum Tenun Ikat tapi
kata penjaganya museum tenun ikat sudah lama ditutup, karna kurang
peminat. gedungnya kadang dipakai untuk acara-acara seperti pementasan
teater and musik.
cukup membayar seikhlasnya saya diajak berkeliling ruangan yang luasnya sama kaya ruang tamu rumah saya.
benda pertama yang begitu mencolok mata adalah Ikan Paus yang Diawetkan. katanya Ikan itu dibawa dari Larantuka.
Museum ini digagas dan didirikan oleh Pastur Peter Gabriel Soran pada tanggal 14 Agustus 1996.
|
Ikan paus yang diawetkan |
|
ekor pari yang diawetkan |
|
Rumput laut yang diawetkan |
|
|
|
|
Tulang belakang ikan paus |
Museum bahari letaknya strategis, di area yang sama terdapat lapangan Pancasila dengan pohon sukun yang super tekenal itu.tempat Bung Karno merenungkan dan merumuskan Pancasila, sebagai dasar negara kita.
|
Pohon Sukung (Sedang direnovasi) |
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete