Museum Ullen Sentalu


Halaman belakang

 Selalu ada alasan untuk kembali ke Jogja..! setidaknya itu menurut saya lhoo.. saya!

Dan masih menurut saya setelah Bali, Jogja adalah salah satu kota yang punya daya magis luarbiasa..!
walaupun sudah  sering wira-wiri ke Jogja semasa sekolah dulu, tapi kota ini selalu bikin kangen, kangen dan kangen lagi.

Saya berkunjung ke Jogja kali ini sebenarnya dalam rangka "review" tempat nongkrong yang lagi hits di Jogja, atas permintaan teman saya yang sedang merintis usaha kuliner di Denpasar.  walaupun akhirnya gak ada satupun tempat nongkrong juga yang saya kunjungi. -_-"

Dan entah kenapa tolak ukurnya adalah Mahasiswa di Jogja #masihbingungkenapa. Padahal dari segi pendapatan daerah dan daya beli masyarakatnya Bali jelas beda jauh dengan Jogja. di Jogja makan di resto dengan budget 200 ribu udah bisa dapet appetizer sampe desert lengkap! sedangkan di Bali.. dua ratus ribu apalah artinya? paling baguuusss dapet minuman dan main course.. #sigh

Oke mari kita skip bla bla bla omelan saya tentang perbedaan makanan Jogja dan Bali.

So, beberapa hari sebelum berangkat, saya merencanakan beberapa tempat wisata main stream yang saya lihat di Instagram, kalibiru- kulonprogo-ratuboko-pantai ini - pantai itu- dan seterusnya- dan seterusnya.. sampai saya sadar, saya cuma punya sabtu dan minggu.. dan semua list saya itu hanya khayalan babu, terlalu jauh untuk di kejar dalam kurun waktu dua hari, mengingat saya suka berlama-lama dan gak suka buru-buru di pagi hari.

Loket masuk dan 2 sejoli yang jadi temen tour kami.

Akhirnya.... jeng jeng jeng..
Pilihan saya jatuh ke Museum Ullen Sentalu, Kaliurang. selain mau jalan-jalan ke Museumnya saya pengen makan di Restorannya at least!

Jadwal pesawat saya pagi itu pukul enam pagi, yang akhirnya molor sampai jam tujuh pagi.. lha wong counter check in nya aja baru buka jam 5.30 dengan antrian mengular.. tapi saya sih gak mau komplen #sokcoolsambilngemilapel, sadar karna pesawat saya itu yaaa... singa terbang. yang sudah tau reputasi tukang telat tapi tetap di beli juga.. hehehehe

Begitu tiba di Jogja saya ketemu Mika, temen lama yang hobinya belajar, sekolaaaahh terus... sampe rambut dikepala abis. Sebelumnya sih kita sudah janjian dan dia mau akan nganterin saya kemana-mana. hehehe.. #pokoknyadiabaikbangetdehaaaah!


Museum Ullen Sentalu, terletak di Kaliurang Km 25. sekitar 30 - 45 menit dari Bandara, naik motor. saya dan Mika ternyata kepagian. Museum baru buka jam sembilan pagi.Di Jogja rasanya waktu jalannya lambat banget.. orang-orangnya santai..
Bersama kami ada sepasang anak manusia yang sedang memadu kasih  nunggu giliran masuk juga hehehe..
Tiket masuk ke Museum Rp. 30.000. Semua pengunjung diwajibkan menggunakan Guide, dan dilarang memotret hampir di seluruh bagian museum..!! Seorang guide akan memandu satu kelompok minimal empat orang.

Setelah menunggu beberapa menit, saya, Mika dan sepasang muda-mudi itu akhirnya boleh masuk di pimpin mbak cantik yang kalo nunjuk gambar selalu pake jempol! daaaannn yang saya lupa namanyaa.. hehehe.. maklum otak saya kecil.

Ullen Sentalu merupakan singkatan dari  "ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku” yang artinya adalah “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”. Filsafah ini diambil dari sebuah lampu minyak yang dipergunakan dalam pertunjukkan wayang kulit (blencong) yang merupakan cahaya yang selalu bergerak untuk mengarahkan dan menerangi perjalanan hidup kita.

Museum ini bercerita tentang sejarah Kerajaan Mataram Islam yang merupakan cikal bakal Keraton Jogjakarta dan Keraton Surakarta.

Ruangan pertama yang kami masuki adalah Ruang Seni Tari dan Gamelan, disini ada beberapa jenis gamelan yang dibagi sesuai kegunaannya mulai dari jumenengan Raja sampai acara-acara kecil keraton. ada juga lukisan-lukisan penari Srimpi ( artinya empat orang) yang memang artinya empat penjuru mata angin.

Ruangan kedua, Guwa Sela Giri. bangunan ini penempatannya di bawah tanah, agak masuk kedalam. kata mbak cantik guide kami, bangunan ini sesuai dengan filosofi orang Jawa. yaitu menunduk (kulanuwun) ketika bertamu ke rumah orang lain. ada apa disini? di sini isinya silsilah raja Mataram Islam. yang paling keren menurut saya adalah cerita tentang Pangeran Bobby dan Putri Tineke.

Pangeran Bobby atau yang nama aslinya BRM Suryo Guritno atau PAKUBUWONO XI. memerintah saat usia masih sangat muda sekitar 20-21 tahun. Bobby adalah nama yang diberikan oleh temen-temen sekolahnya di Belanda. ada serangkaian foto bahkan foto selfie beliau bersama temen-temennya. jadi kalo kalian pikir selfie-ing foto itu baru ada jaman sekarang kalian SALAH BESAR! putra keraton jaman dulu juga doyan selfie..! sayangnya saya gak boleh foto selfie sama foto selfie nya Pangeran Bobby. #sedih padahal pangerang Bobby nih ganteng banget!

lalu ada Putri Tineke yang juga cantik banget. beliau adalah adik perempuan Pangeran Bobby. nantinya ada bilik khusus untuk menceritakan tentang putri Tineke atau yang bernama asli GRAJ Koes Sapariyam.

Oh ya, tidak ketinggalan ada juga Gusti Nurul atau Gusti Nurul Kamaril Ngasarati Kusunawardhani. Selain cantik bangeeettt, belaiu juga pernah Streaming Gamelan ( via radio) sambil menarikan tarian Srimpi tunggal pada pernikahan Putri Juliana dan Pangeran Bernard di Belanda. Bahkan tarian beliau sampe dapet standing applause dari Ratu Wihelmina. Gusti Nurul masih hidup sampai saat ini.

Ruangan Ketiga adalah Ruang Syair, yang merupakan ruangan khusus Syair kiriman teman dan kerabat Putri Tineke dari Belanda dan Amerika guna menghibur Putri Tineke yang Galau karna tidak direstui berpacaran dengan pria pilihannya. walaupun akhirnya Putri Tineke  jadi menikah dengan pria pilihannya, Putri Tineke tidak boleh masuk keraton sampai puluhan tahun kemudian karna restu dari Ibu Suri waktu itu yang tidak lain adalah ibunda pangeran Bobby dan Putri Tineke.

Ruangan Keempat adalah Royal Room Ratu Mas, isinya memperlihatkan foto-foto keluarga Keraton Sunan Pakubuwana X.

Ruangan Kelima adalah  Ruang Batik Vorstendlanden, yang merupakan jenis batik Jogja dan Solo. ada perbedaan antaranya  dalam warna dan corak. Batik Jogja lebih berwarna gelap dan motifnya besar-besar, sedangkan Batik Solo lebih dominan warna putih sebagai dasar.

Ruangan Keenam adalah Ruang Batik Pesisiran  merupakan ruangan yang memperlihatkan motif batik yang berkembang di pesisir Jawa, diluar Keraton Jogja dan Solo.

Ruangan Ketujuh adalah Ruang Putri Dambaan. Isi ruangan mengulas tentang Gusti Nurul. mulai dari masa kecil sampai usia senja. Beliau masih hidup dan tinggal di Bandung. Bahkan beliau sendiri pula yang meresmikan ruangan ini.


Ruangan ketiga sampai ketujuh berada di satu bangunan yang dibangun diatas air dan berbentuk labirin dengan filosofi bak hidup manusia yang penuh lika liku tak laku-laku..

Kami lalu diajak mbak guide menuju ruangan terakhir yang terpisah, dan berada di bawah restoran Beukenhof, kami melintas taman yang gemesin banget! sayangnya lagi gak boleh di foto! hmm..

Ruangan terakhir bernama Sasana Sekar Bawana ruangan ini menjelaskan perbedaan perngantin dari Jogja dan Solo. kemudian penggunaan Kebaya. ternyata pada jamannya di Jogja itu yang boleh pakai kebaya hanya kaum Bangsawan atau keluarga Keraton. kalau masyarakat biasa hanya menggunakan kemben.

Diujung perjalanan, kami diajak minum minuman awet muda sembari istirahat dan kami di beri tag review untuk mbak guide kami, yang tentu saja sangat pandai menjelaskan dan imut! kami berempat sepakat memberi review 'SANGAT BAIK!

Beres dengan Museumnya, saya dan Mika, Brunch sambil nongkrong di Beukenhof Restaurant.
Kami pilih tempat duduk dekat taman belakang. Cuaca Kaliurang sejuk bikin kita betah ngobrol.
makanannya juga enak dan tidak mahal. seperti kata saya di awal. kami berdua cuma ngabisin seratus delapan puluh sekian untuk full set brunch! appetizer sampe dessert.

Over all, Museum ini rekomen banget untuk orang-orang yang ingin belajar secara visual mengenai Kebudayaan Jawa dan silsilah kerajaan Mataram Islam.

Saya dan Mika, teman lama yang ketemunya empat tahun sekali
Sebelum berkunjung silahkan mampir ke website Museum Ullen Sentalu

Comments