Jalan - Jalan Ke Surabaya

Dalam sibuk ini.. mari sempatkan update blog ini, #acieeh komitmen minimal menulis seminggu sekali, belakangan susah ini di kerjakan..tumpukan email, kejar tayang website bikin niat menulis merosot. tiap buka laptop yang ada malah main game.  buka ipad  juga ujung-ujungnya main game lagi, main game lagi..  huhuhu.. 

Awal bulan ini saya sempet main ke Surabaya nih.. sempat mikir mau ngapain yaaahh disini? tapi iseng aja.. ( sok! hahahaha..) Tujuan saya yang sebenarnya adalah ke Malang. ada beberapa urusan yang harus dilakukan di Malang. tapi karna pesawatnya berenti di sini, ya sudah sih saya memutuskan untuk menginap semalam, sekalian jalan-jalan.

01 Oktober 2014

Anyway..! Surabaya.. hmmm apa yaaa yang menarik dari kota ini, semalam suntuk saya baca-baca trip advisor.  cari info tempat makan, tempat nongkrong, coffee shop dan lain-lain pokoknya apa aja deh yang bisa saya lakukan disin. saya cuma punya sehari dan itu harus maksimal

Saya lalu ingat House of Sampoernaa, kalo tidak salah mereka menawarkan paket tour berkeliling kota gratis! Tahun lalu ketika berkunjung kesana saya tidak sempat nyobain karna waktu yang super mepet. Saya buka websitenya, baca itinerarynya, dan oke fix!

Rencana saya sedikit berubah, karna seharusnya saya berangkat jam 7 pm, tapi ternyata delay sampai jam 10 pm dan untungnya dikabari pihak maskapai 2 hari sebelum keberangkatan, sungguh ini delay yang di rencanakan.. hehehe

Gak enaknya tiba waktu malam itu adalah gak ada public transportasi yes..! setelah tawar- menawar cukup alot.. akhirnya dapet pake taxi berbentuk avansa seharga 100 ribu dari bandara ke pusat kota Surabaya. Sebelumnya saya sudah memesan sebuah hotel budget melalui booking.com, lokasinya di Jl. Embong Wungu.. pak supir taxi avansa ternyata tidak begitu hapal jalan-jalan disini, kami beberapa kali keluar masuk gang karena nyasar.. akhirnya setelah saya pake GPS baru deh, ketemu hotelnya yang ternyata sudah kita puter-puterin sejak sejam terakhir.

Saya menginap di Loxy Hotel, Jalan Embong Wungu no. 5, Surabaya depan SMP Petra. 189.000 per malam dengan fasilitas Flat screen TV, Aircon dan hot water. awalnya saya kira hotel ini hotel esek-esek, sumpah..! tapi begitu liat kamarnya bersih saya jadi yakin.. ini bukan esek-esek, tapi rumah kos-kosan..!

walaupun harga kamar tidak termasuk sarapan saya rasa cukup. karna kamarnya bersih dan kamar mandinya juga bersih, dapat handuk dan sabun mandi. walaupun bangunannya tua dan staffnya kurang ramah. well... ada harga ada rupa! nilai plus yang lainnya, lokasinya ada di tengah kota tinggal ngesot aja kalo mau ke Tunjungan Plaza. 


02 October 2014

Selamat pagi Surabayaaa..!!!
teriak saya sambil ngintipin petugas hotel yang lagi jemur seprei di taman depan kamar saya. hehehe..
mas-nya kaget sambil senyum.. "selamat pagi, mbak!" 
okeeehh.. pagi ini saya mau sarapan di Taman Bungkul..! kalo diliat lewat GPS, hanya 45 menit jalan kaki.. well.. itu gak seberapa, sambil liat-liat pemandangan sih.. hehehe namun 45 Menit itu ternyata rumit pemirsah..! jauuuhh.. baru seperempat perjalanan, keringat sudah bercucuran di dahi dan baju saya. waddooowww.. nanti make up saya luntur, kalo luntur nanti kucel, kalo kucel nanti badmood, kalo badmood nanti fotonya jelek..! ahahaha.. alih-alih semua alasan itu, saya akhirnya naik angkot, dengan modal tiga rupiah dan 7 menit sajaaa saya sudah sampai di Taman Bungkul..!

Taman Bungkul
Nyari apa di Bungkul pagi-pagi? nyari makan dong.. masa mangkal? jam segini? hehehe..
saya cari warung terdekat, sambil liat-liat pemandangan sekitar, pohon besar, bapak-bapak ngumpul sambil minum kopi dan ngobrol. setelah memutari semua jejeran warung di situ, saya memutuskan Sarapan nasi campur cumi dan sebotol air mineral. disamping saya ada mas-mas yang lagi nelepon calon pembeli motor.. oh ternyata dia seorang salesman.. asik juga yaaa.. follow up customer dibawah pohon rindang dan udara sejuk seperti ini apalagi ditemenin sama kamuu.. kamuuu.. iyaaa kamuuu.. (#halah..)
                 Sarapan adalah penentu harimu...

Abis sarapan saya muter-muterin lagi ini taman dan ternyata Taman Bungkul bukan hanya tempat Sarapan enak, tapi juga bisa jadi tempat kamu perpanjang SIM, ngurus surat-surat untuk keperluan usaha sampai donor darah. menurut pak polisi yang saya tanyain di jalan, memang setiap hari disini selalu ada jadwal operasional dari pemkot Surabaya, untuk memberi kemudahan kepada warga. ciamik bener daaahh..! *jempol*
yang bikin saya ngasih dua jempol lagi adalah ternyata warga Surabaya tertib banget. langsung berhenti waktu penyebrang jalan menyalakan tanda akan menyebrang yang super kenceng itu. semua mobil langsung berhenti! gak ada yang nerobos. coba di Denpasar, hih.. boro-boro, udah nguing-nguing segitu nyaringnya masih aja di terobos plus mata melotot ke orang yang mau nyebrang. hih..

House of Sampoerna
Dari Taman Bungkul, tujuan berikutnya adalah ke House of Sampoerna. iyaa.. itu saya mau ikutan tour gratisnya. hihihi.. dari Taman Bungkul saya naik Bus Kota ( Damri ) lalu turun dipertigaan jalan
Kalimas dan naik becak 10.000 untuk bisa sampai disini.

Nama tour gratis ini :
Surabaya Heritage Track
Saya sebagai peserta disebut Tracker

REGULAR TOURS	DAY	SCHEDULE
Weekday	Tue to Thurs
Surabaya - The Heroes City (Heroes Monument - PTPN XI)		1. 09:00 - 10:00
Surabaya - The Trading City (Hok Ang Kiong Temple - Escompto Bank)		2. 13:00 - 14:00
Surabaya during The Dutch Occupation (Kebonrojo Post Office - Kepanjen Church - Ex. De Javasche Bank)		3. 15:00 - 16:30

Weekend	Fri to Sun
Exploring Surabaya (Balai Pemuda - City Hall - Ex. De Javasche Bank)		1. 09:00 - 10:30
Surabaya -The Heroes City (Heroes Monument - GNI - PTPN XI)		2. 13:00 - 14:30
Babad Surabaya (Kampung Kraton - City Hall - Cak Durasim)		3. 15:00 - 16:30

Jalur yang saya ambil adalah  Surabaya - The Trading City  (Hok Ang Kiong Temple - Escompto Bank). tapi kita muter-muter juga.. lewat kampung Arab. lalu berhenti di beberapa titik penting. bangunan-bangunan tua ini memukau mata saya..! ah.. saya ini memang pecinta bangunan tua, ada beberapa yang sudah dipugar dan dijadikan gedung bank atau hotel.

kami lewat jembatan merah. saya baru tahu tenyata pada jaman Belanda, di sebelah barat jembatan merupakan kawasan orang Eropa / kulit putih, sebaliknya disebelah timurnya merupakan kawasan orang China dan Arab. Surabaya memang dalu adalah kota niaga yang sangat amat terkenal dan berkembang, ini bisa di lihat dari semua peninggalan bangunan tua ini., saya sempat tergelitik ketika kami lewat di depan Balai pemuda konon gedung ini merupakan gedung dansa pada jaman Belanda dulu, saya membayangkan tuan dan nyonya belanda pada saat itu datang dengan baju necis siap untuk berpesta..!
Setelah muter-muter, kami sampai di tempat singgah pertama :

Hok Ang Kiong Temple
Terletak di Jl. Slompretan – Coklat No. 2. Merupakan salah satu klenteng paling tua di Surabaya. dibangun pada pertengahan abad 19 oleh saudagar-saudagar dari China. bahkan hampir semua patung didalam Klenteng ini didatangkan langsung dari daratan China. 
ada tiga ajaran yang beribadah di tempat ini; Tao, Konghucu dan Buddha. ingat jangan berharap bakal ketemu Sun go Kong yaa..! karna itu semua sia-sia #halah

Escompto Bank
Berikutnya kami diajak ke Escompto bank atau Bank Dagang, yang pada jaman Belanda dulu merupakan  pemegang monopoli pembelian hasil bumi dalam negeri dan penjualan ke luar negeri. bangunan ini terletak di Jl. Kembang Jepun 168- 170. Sebuah bank yang besar pada jamannya mungkin sekelas BCA atau Mandiri sekarang.  Didirikan pada tahun 1928 oleh seorang arsitek ternama Marius J Hulsuit, yang saya baca dibeberapa buku merupakan Bapak Arsitek di Belanda. berliau merupakan Arsitek termashyur di negeri kincir angin tersebut.
Sekarang di lantai 2 bangunan ini dipakai oleh Bank Mandiri. lantai satunya tetap dipakai untuk sebagai Museum. kalo pas datangnya jam makan siang ketemu deh tuh sama mbak-mbak cantik.

Tour ini cukup singkat 1 jam saja. dan hanya 2 tempat yang dituju. salut banget sama Sampoerna yang menyediakan tour cuma-cuma ini. :)

Sore itu saya tutup dengan nonton bioskop di Tunjungan Plaza, mumpung di Surabaya. saya menumpang taxi, karna capek ngoper-ngoper bus lagi. Malamnya kami akan naik bus malam menuju Malang. :)