Kopi Bali Bhineka Djaya
Pada sebuah Rabu pagi yang malas..... saya malas ngapa-ngapain.. apalagi harus berangkat kerja.. -_-'' badan saya rasanya nempel di kasur tak mau lepas, padahal sudah saya iming-imingi makanan enak yang bakal saya santap di pembukaan sebuah Villa baru jam 11 siang nanti. tapi entah kenapa badan saya tak tergugah sama sekali. lewat pembicaraan dengan Ruth dan judith di group Line kami, akhirnya saya memutuskan ikut cari sarapan di dearah kota Tua Denpasar daripada pergi ke pembukaan Villa itu.
well, dimana Kota tua Denpasar itu? itu di daerah pasar Badung, jalan Gajah mada, jalan Sulawesi, jalan Kartini, etc.
ketika memasuki Jalan Gajah mada bisa ditemukan belasan bangunan tua. sebagai penggemar kota tua saya suka membayangkan seandainya kereta di film midnight at Paris itu beneran ada, trus itu kereta juga ada disini, waaahh! saya rela begadang tiap hari deh.. ! pasti asyik jalan-jalan disini dan melihat kondisi daerah ini pas pada masa jayanya dulu.
Abis mandi, saya janjian dengan Ruth di depan ATM BCA di Hasanudin. begitu ketemu, ruth langsung menggasak habis isi ATMnya.. hahaha.. bukan cuma beberapa lembar sih.. yang berwarna merah.
lalu kami langsung cuuuss.. ke jalan Kartini, disini ada belasan penjual makanan dan puluhan bangunan tua, yang sayangnya sama sekali tidak terawat dengan baik. saya bahkan melihat seorang bapak pipis sembarangan di depan sebuah gedung yang saya tafsir adalah gedung Bank pada jamannya dahulu.
di Jalan ini, ada sebuah warung terkenal, yang menjual makanan khas Bali, nasi campur, nasi lawar dan etc. namanya warung Pojok. Namun karna salah parkir, akhirnya kami berdua makan didepannya Warung nasi pojok. rasanya lumayan enak, harganya cuma lima ribu rupiah dan aqua gelas seribu rupiah. hehehe.. lain kali mampir ke the real Warung Pojoknya deh.. :)
"Ingat Bali, Ingat Kopi Bali"
Beres makan, bersama Ruth kita cus menuju destinasi berikutnya yaitu minum kopi. semacam ritual, minum kopi dipagi hari adalah wajib hukumnya. dari Jalan Kartini, kita bisa jalan kaki kembali ke Gajah mada. atau jalan memutar lagi bila naik motor dan terlanjur parkir di jalan kartini. maklum disini cuma satu arah.
saya sebenarnya tiap hari lewat di depan Warung Kopi ini, tapi tidak pernah benar-benar memerhatikannya.
Warung Kopi Bhineka Djaya.
Sudah ada sejak puluhan tahun lalu. bahkan Presiden pertama kita Bp. Soekarno sering memesan kopi dari sini. saya gak sotoy, buktinya ada beberapa artikel yang menunjukan memang kopi Bali sudah hiitss sejak jamannya pak Soekarno.
Di ruangan ini terdapat dua meja dengan masing-masing empat kursi. di setiap dinding ada lukisan dan berbagai bingkai artikel, seperti yang saya bilang tadi. dan Sebuah mesin kopi sederhana untuk 15-20 cups terletak tepat didepan tempat saya dan Ruth duduk.
saya memesan segelas kopi Kintamani. sedangkan Ruth memesan cappucino, tanpa coffee art. maklum saja kopi ini diracik oleh seorang bapak-bapak pegawai toko bukan seorang barista.
Kopi pesanan kami ini disajikan dengan dua potong biskuit bertabur gula. dan di atas meja juga tersedia dua jenis gula. yang kasar dan yang halus, tinggal pilih deh tuh, mau pake yang mana.
Walaupun sederhana, tapi rasa kopinya luar biasa! Kopi Robusta dari Kintamani. dengan roasting yang pas! pantas saja pak Presiden suka pesen kopi disini. nyesel kenapa tidak pernah mampir disini.
Kopi Bhineka Djaya ini buka setiap hari Senin - Sabtu Jam 8 am - 5pm.
Lokasinya, ada disebelah kiri setelah perempatan pasar badung - jl. Kartini - jl. Sulawesi.
Denpasar, May - 2014
Comments
Post a Comment