|
Rumah penduduk |
Saya iseng mampir ke sini waktu pulang dari Tulamben. Desa
tenganan merupakan salah satu desa adat di Bali, yang masih “Bali Aga” atau masih
hidup masih menggunakan tata cara Bali.
well, setiap mendengar kata Desa tenganan pasti yang terlintas
di kepala saya adalah perang pandan, yang diadakan setahun sekali. Banyak turis
asing, turis lokal dan tukang foto berkeliaran di desa ini pas ada acara perang
pandan. Tidak ada penanggalan tetap dalam kalender nasional untuk acara ini. Karna
penanggalannya menurut adat setempat.
Tidak ada patokan tiket masuk. Saya hanya diminta membayar
seikhlasnya saja. Bentuknya kaya komplek perumahan versi kuno. Dengan tembok
disekelilingnya. Dan banyak pengrajin yang memerkan karyanya. Namun menurut
saya, desa ini sudah tidak terlalu “tradisional” karna saya dengan mudah
menemukan sepeda motor seliwar seliwer di dalam desa.
Saya berjalan kaki menyusuri sepanjang desa, terlihat
struktur desanya masih terjaga rapi. Sayangnya tidak ada jasa guide setempat
yang mengantarkan saya untuk menjelaskan lebih banyak tentang desa ini.
Diujung desa, ada anak-anak bermain sepak bola, terlihat
beberapa mahasiswa juga sedang berdiskusi di Balai desa. Rupanya mahasiswa KKN.
dari kejauhan terdengar suara gemiricik air, ternyata di belakang desa ini ada
sungai besar. Yang digunakan masyarakat setempat untuk mengambil air bersih,
mandi, mencuci dan kergiatan rumah tangga lainnya.
|
salah satu bale-bale |
|
ini juga ada di tengah desa |
|
Santai mas brooo |
|
Kerajinan para penduduk |
|
Motor masuk ke dalam.. yey...! |
Comments
Post a Comment