Desa Adat Rende
Sumba, pulau Sabana dan Tana Merapu.
hey.. pada hari ketiga saya di Sumba, saya diajak Umbu, Ira, Abner, Yulius dan Herlin ke Rende.
Rende adalah Desa Megalitik, pusat kubur Raja-raja di Sumba Timur dan disini ada Rumah Merapu. Kepercayaan Marapu adalah “keyakinan hidup” yang masih hidup dan dianut oleh orang Sumba di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Masyarakat Sumba yang masih menganut kepercayaan Merapu atau “ajaran para leluhur” senantiasa melakukan upacara dan perayaan ritual untuk mengiringi berbagai sendi kehidupan mereka. Kepercayaan ini dilambangkan dengan ritual, perayaan upacara, dan pengorbanan untuk penghormatan kepada sang pencipta juga arwah para leluhur mereka. Merapu dalam bahasa Sumba berarti “Yang dipertuan atau dimuliakan” terutama untuk menyebut arwah-arwah para leluhur mereka.
nah di Desa ini, ada Rumah Merapu, rumahnya kosong dan hanya dibuka pas upacara adat. Yulius, kebetulan tidak boleh masuk ke desa ini, karna ada larangan adat. dia bisa mati kalo sampe nekat melanggar. jadinya Yulius menunggu saja di ujung jalan masuk desa.
Saya Menganga, tekagum-kagum begitu masuk desa. Kubur batu yang super besar itu, konon di ambil dari gunung kalimati. butuh pulahan orang untuk mengankutnya. sebenarnya sepajang jalan saya menuju Waingapu, saya melihat masih banyak kubur batu di rumah-rumah penduduk. apalagi di Sumba Barat. hampir disetiap pekarangan rumah.
Note : saya kesininya diantar sama teman-teman. sepanjang jalan menuju Rende saya jarang melihat bus atau angkutan umum. cobalah naik ojek.
hey.. pada hari ketiga saya di Sumba, saya diajak Umbu, Ira, Abner, Yulius dan Herlin ke Rende.
Rende adalah Desa Megalitik, pusat kubur Raja-raja di Sumba Timur dan disini ada Rumah Merapu. Kepercayaan Marapu adalah “keyakinan hidup” yang masih hidup dan dianut oleh orang Sumba di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Masyarakat Sumba yang masih menganut kepercayaan Merapu atau “ajaran para leluhur” senantiasa melakukan upacara dan perayaan ritual untuk mengiringi berbagai sendi kehidupan mereka. Kepercayaan ini dilambangkan dengan ritual, perayaan upacara, dan pengorbanan untuk penghormatan kepada sang pencipta juga arwah para leluhur mereka. Merapu dalam bahasa Sumba berarti “Yang dipertuan atau dimuliakan” terutama untuk menyebut arwah-arwah para leluhur mereka.
nah di Desa ini, ada Rumah Merapu, rumahnya kosong dan hanya dibuka pas upacara adat. Yulius, kebetulan tidak boleh masuk ke desa ini, karna ada larangan adat. dia bisa mati kalo sampe nekat melanggar. jadinya Yulius menunggu saja di ujung jalan masuk desa.
Saya Menganga, tekagum-kagum begitu masuk desa. Kubur batu yang super besar itu, konon di ambil dari gunung kalimati. butuh pulahan orang untuk mengankutnya. sebenarnya sepajang jalan saya menuju Waingapu, saya melihat masih banyak kubur batu di rumah-rumah penduduk. apalagi di Sumba Barat. hampir disetiap pekarangan rumah.
Gaya bebas |
abaikan perut buncit itu soda-sodara.. XD |
Kubur Batu |
Dengan Umbu Nababan |
Rumah Merapu |
Umbu, Herlin, saya dan Ira |
Di Tengah Kampung |
Note : saya kesininya diantar sama teman-teman. sepanjang jalan menuju Rende saya jarang melihat bus atau angkutan umum. cobalah naik ojek.
Comments
Post a Comment